Renungan BHS Indonesia

Kata “syalom” atau “damai sejahtera”, merupakan kata yang sering kali kita ucapkan. Kata ini kita mengerti sebagai suatu keadaan yang baik di dalam berkat-berkat Tuhan. Syalom berarti sehat, tidak berada dalam ancaman atau ketakutan, tidak saling bermusuhan, dan sebagainya. Manusia pada mulanya hidup dalam damai sejahtera bersama dengan Allah di Taman Eden. Damai sejahtera karena manusia memiliki hubungan yang baik dengan Allah. Hubungan baik itu juga terjalin dengan sesamanya. Manusia hidup dalam rasa tenang, bahagia, tidak dipenuhi ketakutan, tidak ada permusuhan, tidak saling membenci dan tidak saling menyakiti. Namun damai sejahtera itu hilang ketika manusia terjatuh ke dalam dosa. Manusia tidak lagi terhubung dengan Allah, tetapi harus terusir dari hadapan Allah. Damai sejahtera juga tidak lagi dirasakan dalam hubungan manusia dengan sesamanya.

Oleh karena dosa, manusia tidak lagi mampu mewujudkan damai sejahtera dalam kehidupannya. Oleh karena itu, kedatangan Mesias yang akan membawa damai sejahtera atau kedamaian dari Allah merupakan satu-satunya harapan. Harapan ini sudah diterima ketika Tuhan Yesus datang sebagai Mesias, yang dipakai Allah untuk menyatakan pengampunan dosa. Tuhan Yesus mati sebagai penebus dosa manusia, sehingga dengan kematian-Nya, manusia didamaikan dengan Allah. Oleh karena itu, setelah bangkit dari kematian dan menemui para murid-Nya, Tuhan Yesus menyapa mereka dengan berfirman: “Damai sejahtera bagi kamu.” Salam Tuhan Yesus ini tentu sangat berarti bagi para murid pada saat itu. Mereka saat itu sedang berada dalam ketakutan kepada orang-orang Yahudi yang telah menyalibkan Tuhan Yesus. Peristiwa penyiksaan dan penyaliban Tuhan Yesus tentu masih sangat terasa di dalam hati para murid. Mereka berpikir bahwa bisa jadi mereka juga akan mengalami nasib yang sama seperti Tuhan Yesus. Oleh karena itu, mereka berkumpul dalam ruangan dengan pintu-pintu yang terkunci. Selain ketakutan, mereka juga bersedih, terpukul, berputus asa, dan tidak tahu harus berbuat apa tanpa Tuhan Yesus. Namun sekarang di hadapan mereka, Tuhan Yesus hadir. Tuhan Yesus menyatakan bahwa yang mereka lihat adalah benar-benar Tuhan Yesus yang telah disalibkan. Mereka boleh menyaksikan secara langsung Tuhan Yesus yang bangkit. Inilah anugerah keselamatan yang Tuhan Yesus nyatakan. Dia tidak kalah kepada kematian, karena Dia telah bangkit. Kebangkitannya merupakan bukti ke-Allahan-Nya. Oleh karena Tuhan Yesus bangkit, para murid juga harus bangkit dari ketakutan, keputusasaan, kebingungan, dan keterpurukan. Mereka adalah persekutuan dari orang-orang yang telah menerima damai sejahtera di dalam Tuhan Yesus. Mereka menerima Roh Kudus, yang memberi kehidupan atau semangat baru. Dan mereka pun diundang untuk menjadi pembawa damai sejahtera kepada sesama. Dengan demikian, semakin banyak orang yang menjadi percaya dan merasakan damai sejahtera di dalam Tuhan Yesus.

Bantuan opr grj
GKJ Joyo
Bimas
0821 1110 7845 dirjen DR Tomas penturi
Ian Dianian

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.