Mazmur 42 menggambarkan pergumulan jiwa yang mendalam. Pemazmur dengan jujur mengungkapkan perasaannya ketika berada dalam keadaan tertekan dan gelisah. Ia merindukan kehadiran Allah di tengah keputusasaan dan kekosongan batin yang dialaminya, bagaikan rusa yang merindukan aliran sungai yang segar (ayat 2). Ini adalah gambaran kuat tentang kerinduan akan penyegaran spiritual di saat keadaan dunia begitu menguras tenaga dan pikiran. Seringkali, kita pun mengalami momen seperti pemazmur. Kita berada dalam situasi…
Read More“Jangan Takut”
Perasaan takut yang berlebihan bisa menimbulkan kepanikan.Tidak hanya itu, sikap menyalahkan pihak lain dan mencari kambing hitam bisa terjadi karena didasari oleh kepanikan. Pengalaman para murid bersama dengan Yesus saat berhadapan dengan angin ribut menjadi contohnya. Sebenarnya berhadapan dengan angin ribut bukanlah hal baru bagi para murid karena beberapa di antara mereka memiliki latar belakang profesi nelayan.
Read MoreSetia Berproses dan Bertumbuh
Yesus mengajar orang banyak dengan berbagai macam latar belakang sosial dan status di tepi danau. Dalam pengajaran-Nya, Tuhan Yesus memberikan perumpamaan tentang Kerajaan Allah seperti benih yang ditanam malam hari, ditinggal tidur, dan manusia tidak tahu proses pertumbuhannya (ay. 27). Begitu juga, Kerajaan Allah yang dianalogikan seperti biji sesawi, biji yang paling kecil ditaburkan akan bertumbuh dan menjadi lebih besar dari tanaman yang lainnya sehingga burung-burung di udara dapat bersarang dalam naungannya(ay. 31, 32).
Read MorePERCAYA PENUH KEPADA ALLAH
Kata “percaya” memiliki arti mengakui bahwa sesuatu itu benar-benar nyata. Percaya juga bisa dimengerti sebagai meyakini kemampuan atau kelebihan seseorang atau sesuatu. Percaya kepada Tuhan berarti mengakui keberadaan Tuhan yang berkuasa dan berkarya. Namun sayang, manusia sering kali tidak bisa mengenal dan merasakan kehadiran dan karya Tuhan di dalam kehidupannya. Hati yang terbuka kepada karya Allah akan menolong seseorang untuk percaya kepada Tuhan.
Read MoreRoh Yang Menjadikan Kamu Anak Allah
Dalam percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus yang merupakan pemimpin agama Yahudi, pemahaman orang Yahudi untuk mencapai keselamatan adalah dengan jalan berusaha melalui dirinya sendiri. Peranan usaha manusia mendapatkan tempat yang dominan dalam rangka mencapai kerajaan Allah itu. Sehingga seorang Yahudi berjuang melakukan peraturan, hukum dan perbuatan baik agar pada saatnya mendapatkan upah yang sepadan dengan ketaatan melakukan itu semua. Dengan demikian terbebas dari hukuman yang membinasakan.
Read MoreBersama Yesus Berbuah Kemenangan dan Keberanian Bersaksi
Dalam perumpamaan atau kiasan ini Yesus menggambarkan diri-Nya sebagai “pokok anggur yang benar” dan murid-murid-Nya sebagai “ranting”. Dengan tetap terpaut pada-Nya sebagai Sumber Kehidupan, mereka dapat menghasilkan buah. Allah dilukiskan sebagai tukang kebun yang memelihara ranting-ranting itu supaya tetap berbuah (Ay. 2, 8). Allah mengharapkan agar kita semua berbuah.
Read MoreKAKENDELANING SANG PEMIMPIN
“Kakendelan” saking tembung “kendel”, tegesipun manah ingkang manteb lan tatag ngadepi bebaya utawi kasisahan. Kawontenan gesang ingkang maneka warni, kedah kita adepi kanthi kakendelan. Kakendelan mitulungi kita kangge tansah gadhah semangat berjuang, mboten gampil nglokro lan mboten gampil mlajar saking masalah. Kakendelan mujudaken sikep ingkang kedahipun dipun gadhahi dening para pemimpin. Kanthi kakendelan, para pemimpin saged ngetingalaken kawibawanipun, paring pangayoman dhateng tiyang ingkang dipun pimpin, lan siap ngadepi tantangan utawi bebaya ing tanggel jawabipun minangka pemimpin.
Read MoreBertobatlah dan Jadilah Saksi Kebangkitan-Nya
Saudara, bacaan Injil ini terjadi pasca kebangkitan dan pra kenaikan Yesus ke Sorga. Sebelum para murid ditinggalkan oleh Sang Kristus, terlebih dahulu mereka diyakinkan akan Dia yang sungguh-sungguh hidup. Mata para murid sendiri menyaksikan saat Kristus berkata “Lihatlah tangan-Ku dan kaki-Ku; Aku sendirilah ini; rabalah Aku dan lihatlah, karena hantu tidak ada daging dan tulangnya, seperti yang kamu lihat ada pada-Ku” (Luk. 24:39).
Read MorePERSEKUTUAN YANG DAMAI SEJAHTERA
Kata “syalom” atau “damai sejahtera”, merupakan kata yang sering kali kita ucapkan. Kata ini kita mengerti sebagai suatu keadaan yang baik di dalam berkat-berkat Tuhan. Syalom berarti sehat, tidak berada dalam ancaman atau ketakutan, tidak saling bermusuhan, dan sebagainya. Manusia pada mulanya hidup dalam damai sejahtera bersama dengan Allah di Taman Eden.
Read MoreWANTUN NANDHANG SANGSARA
Kasangsaran (saking tembung: sangsara) nggadhahi pangertosan kawontenan gesang ingkang mboten ngremenaken. Kasangsaran saged awujud kasangsaran lair (kajasmanen) lan kasangsaran batin (mental, perasaan). Kasangsaran lair contonipun kawontenan sakit, dipun aniaya, utawi karingkihan ing raga. Dene conto kasangsaran ing batin kados ta raos ajrih, kesepian, utawi kecalan pangajeng-ajeng. Ananging sejatosipun, antawising kasangsaran lair lan batin anggadhahi sesambetan.
Read More