Firman Tuhan menyatakan kepada kita bagaimana besarnya kasih Allah terhadap dunia ini. Allah menghendaki agar manusia selalu merasakan kebahagiaan. Namun demikian, ada banyak godaan dalam kehidupan manusia yang dapat membuat manusia kehilangan kebahagiaan yang sejati di dalam Tuhan.

Di dalam kehidupan Abram, Allah melihat bahwa godaan juga nampak mengelilinginya. Abram tinggal dalam keluarga Terah yang menyembah ilah-ilah untuk mendatangkan kebahagiaannya. Allah mengasihi Abram, oleh karenanya Allah meminta Abram untuk pergi meninggalkan keluarganya. Abram memang tidak tahu kemana ia harus pergi, tetapi ia percaya bahwa Allah akan menuntunnya. Tuhan Allah berfirman kepada Abram : “Aku akan membuat engkau menjadi bangsa yang besar, dan memberkati engkau serta membuat namamu masyur, dan engkau akan menjadi berkat.” Abram tidak hanya dijanjikan berkat jasmani, tetapi juga perubahan hidup sebagai orang baru, pembawa kehidupan, pemikul keselamatan, pembuat kehidupan, dan pendiri ibadat yang tulen. Keselamatan dari Allah tidak terbatas, universal, untuk semua manusia melalui perantaraan Abram.

Kasih Allah yang besar itu memang membutuhkan respon dari manusia untuk menerima dan percaya. Akan tetapi, Allah memahami keterbatasan manusia untuk bisa merasakan dan mengerti kasih Allah. Hal tersebut nampak dalam percakapan Tuhan Yesus dengan Nikodemus. Tuhan Yesus mengatakan kepada Nikodemus bahwa seseorang harus dilahirkan kembali untuk dapat melihat kerajaan Allah. Dari firman tersebut, Yesus menyapu segala dasar keagamaan dan pengertian kerajaan Allah yang dimiliki Nikodemus sebagai seorang pemimpin Yahudi. Orang Yahudi terbiasa berpikir bahwa mereka pasti akan masuk kerajaan Allah, sehingga mereka tidak merasa ragu untuk berbuat jahat. Tuhan Yesus hendak mengajar kepada Nikodemus bahwa segala jabatan, amal dan ketaatan tidak memungkinkan orang dapat melihat kerajaan Allah.

Setiap orang membutuhkan Juru Selamat, termasuk Nikodemus. Seseorang yang akan melihat Kerajaan Allah harus diciptakan ulang sebagai ciptaan rohani. Dan kelahiran kembali itu hanya mungkin didapat manusia di dalam kasih karunia Allah semata. Sama seperti orang Israel yang selamat dengan memandang kepada ular tembaga yang ditinggikan Musa di padang gurun, demikian Anak Manusia juga harus ditinggikan, yaitu disalib. Barangsiapa memandang dan percaya akan keselamatan melalui Tuhan Yesus yang disalibkan, akan mendapatkan keselamatan. Itulah kasih Allah yang menjangkau semua manusia di dunia. Allah mengaruniakan Anak-Nya sebagai korban penghapus dosa. Allah melakukan perjuangan dengan pengorbanan dan menempuh jalan penderitaan untuk menyatakan kasihNya kepada manusia. Kasih itu mengalir dari hati Allah. Kasih Allah diterima oleh seseorang yang percaya penuh akan keselamatan di dalam anugerah Allah melalui Tuhan Yesus Kristus. Kasih Allah itu yang sekarang kita terima sebagai anugerah sebagai orang-orang yang percaya. Jangan sampai kita kalah terhadap godaan yang dapat membuat kita kehilangan kebahagiaan sejati di dalam Tuhan.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.