I. Pengantar.

Keberadaan GKJ Joyodiningratan tidak bisa dilepaskan dari sejarah kekristenan dikota Surakarta, terutama yang dirintis oleh GKJ Margoyudan.
Secara ringkasdimulai dengan adanya keputusan GKJ Margoyudan untukmemisahkan Wilayah Surakarta bagian Selatan menjadi wilayah yang mandiri padatahun 1929 (sayang sampai sekarang belum pernah bisa ditemukan data keputusantersebut, kecuali dari buku 60th. GKJ Margoyudan, yang hanya menyebutkan tahunpemisahan).

II.  1915 -1917.

Di wilayah Surakarta bagian Selatan, telah sering diadakan persekutuan orang Kristen yang dihadiri beberapa orang Kristen dan simpatisan. Persekutuan itu diselenggarakandi rumah seorang warga keturunan China, yang terletak di sebelah timur SDGemblegan. Pertemuan-pertemuan itu kemudian berkembang menjadi pertemuanibadah hari Minggu.

Pertemuan-pertemuan dan ibadah itu kemudian dipimpin oleh oleh bpPetrusDutokaryono, seorang kolportir dari Margoyudan. Rata-rata yang hadir 10 -15 orang.

III. 1917-1919.

Di kampung Jogosuran didirikan persiapan Sekolah Rakyat Kristen oleh LembagaZending, yang sekarang berubah menjadi Apotek Danukusuman. dengan adanyatemapat persiapan Sekolah Rakyat ini, maka kemudian tempat kebaktian kelompokDanukusuman ini pindah menempati SR Jogosuran.

Pimpinan dan pemeliharaan kelompok masih dilaksanakan oleh bp. PetrusDutokaryono, yang ketika itu tu=elah diangkat menjadi Guru Injil oleh Zending. Para guru SR Jogosuran, seperti bp. Atmopurwoko, dll., turut ambil bagian dalampembinaan kelompok. Perkembangan kelompok masih kelihatan lambat, seret.Penyebabnya terutama karena masih minimnya sarana dan pemahaman, demikianjuga cara-cara pembinaan sangat ditentukan oleh Zending.

III. 1919 – 1928.

Pada tahun 1919, beberapa saudara keturunan mengijinkan bagian rumahnya untukkegiatan Pekabaran Injil, yaitu a.l. sdr. Ong Ang Kok, sdr. Khoe Swie Hwat, sdr. SioSiaw Tjong. Mereka adalah pengusaha yang mendorong karyawannya untuk ikutmendengarkan apabila di tempatnya diadakan persekutuan PA/PI.

Pada tahun 1921, gedung SR selesai dibangun di kampung Danukusuman dandiresmikan penggunaannya. Kelompok kebaktian Jogosuran kemudian memindahkantempat ibadahnya di SR Danukusuman, menempati ruang kelas paling barat.

Dengan adanya tempat ibadah yang bisa dikatakan permanen, maka kegiatan-kegiatan pembinaan maupun PI menjadi lebih baik. Pengunjung kebaktian juga mulaimeningkat menjadi antara 30 – 35 orang. Pengajaran agama Kristen/katekisasi mulaidiselenggarakan. Sekolah Minggu berjalan makin lancar dan rutin. KelompokDanukusuman ini makin maju berkat bantuan dan kerjasama yang baik antara bp.Petrus Dutokaryonodengan guru-guru SR Danukusuman, sepertibp. Reksosukarto, bp. Reksowiyoto, bp. Yosowaskito, bp. Siswoutomo, bp. Tjitroseputro, ib. Hasinah.

Pada tahun berikutnya, didirikan SR Cakraningratan, yang diasuh oleh bp. Atmokeroto sebagai kepala sekolah, dengan guru-guru lainnya seperti: bp. Purwoharyono, bp. Mardiutomo, bp. Darmosutrisno. Berdirinya SR ini meningkatkan pelayanan kelompok Danukusuman menjadi lebih luas lagi.

IV. 1928 -1930.

Kelompok Danukusuman berkembang makin pesat dan kuat. Pengunjung kebaktian sudah lebih dari 50 orang. Ruang sekolah dirasakan makin sempit. Timbul pemikiran untuk memiliki gedung gereja sendiri, yang diikuti pemikiran untuk mandiri, melepaskan diri dari Margoyudan.

Di tahun itu pula, untuk lebih intensif dan produktif dalam pekerjaan PI, maka saudara dari golongan keturunan memisahkan diri, membentuk jemaat sendiri bernama: Kie Tok Kauw Hwee (sekarang GKI). Mula-mula bertempat di Purwodiningratan, lalu pindah ke Warung Miri, kemudian mendirikan gedung gereja di Sangkrah.

Th. 1929, kelompok Danukusuman memisahkan diri dari GKJ Margoyudan, dan didewasakan menjadi Jemaat Kristen Danukusuman. Tahun ini juga oleh Zending, rumah konsen untuk Kepala Sekolah dipugar dijadikangedung gereja Danukusuman. Kecil, tapi lumayan. Guru Injil bp. Petrus Dutokaryono digantikan oleh bp. Bernadus Busono, yang kemudian digantikan oleh bp. Yerobeam Reksodijoyo.

(bersambung)

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.