Dadia godhong emoh nyuwek, dadia banyu emoh nyawuk”, merupakan ungkapan Orang Jawa yang dipakai untuk menggambarkan sikap seseorang yang tidak mau lagi peduli atau berhubungan dengan orang yang telah menyakiti atau membuat kecewa. Mengampuni memang merupakan hal yang sulit untuk dilakukan, apalagi jika pengampunan itu harus diberikan kepada orang yang sudah berulang kali menyakiti hati.

Namun demikian, Tuhan Yesus mengajarkan bahwa seharusnya kita terus menyatakan pengampunan kepada sesama kita. Ketika Petrus bertanya: “Tuhan, sampai berapa kali aku harus mengampuni saudaraku jika ia berbuat dosa terhadap aku? Sampai tujuh kali?” Tuhan Yesus menjawab: “… Bukan sampai tujuh kali, melainkan sampai tujuh puluh kali tujuh kali.” Jawaban Tuhan ini tidak berarti bahwa kita harus menghitung angka tuhuh puluh kali tujuh kali, namun itu mengandung arti bahwa pengampunan itu tidak terbatas.

Angka tujuh menurut pemahaman Orang Yahudi menjadi angka kesempurnaan karena Tuhan memberkati segala ciptaannya pada hari ketujuh. Tuhan Yesus mengajarkan bahwa pengampunan harus kita lakukan secara sempurna. Tuhan Yesus berfirman bahwa orang percaya adalah orang yang sudah menerima pengampunan dosa di dalam anugerah Tuhan, oleh karena itu mereka juga dipanggil untuk menyatakan pengampunan kepada sesama. Pengampunan Tuhan kepada manusia itu sangat besar, ibarat seorang hamba yang menerima anugerah dari tuannya karena dibebaskan dari hutang sebesar sepuluh ribu talenta. Kata talenta menunjukkan jumlah yang sangat besar. Jika kita coba hitung dengan nilai uang sekarang, sepuluh ribu talenta mencapai angka sekitar 9.000.000.000.000,-. Hutang ini sangat besar dan tidak mungkin bisa dibayar oleh hamba tersebut. Namun karena belas kasih tuannya, hamba itu dibebaskan dari hutangnya. Sayangnya, setelah menerima penghapusan hutang yang sangat besar, hamba itu tidak membalas dengan mengasihani kawannya yang berhutang kepadanya hanya sebesar seratus dinar.

Kata dinar merupakan kata yang dipakai untuk jumlah yang kecil. Seratus dinar jika dilihat dalam nilai uang sekarang hanya sebesar Rp 600.000, -. Sekalipun temannya itu sudah meminta belas kasihan, hamba itu tetap saja memenjarakan temannya. Sikap hamba yang tidak mau menghapus hutang temannya ini didengar oleh tuan yang telah melunaskan hutangnya, sehingga penghapusan hutangnya dibatalkan dan dia diserahkan kepada algojo-algojo.
Firman Tuhan hari ini menegaskan, jika kita adalah orang-orang yang telah menerima anugerah pengampunan, dimana Tuhan tidak lagi menghitung dosa-dosa kita. Kita telah dibebaskan dari kuasa maut karena pengampunan yang Tuhan nyatakan. Pengampunan tersebut adalah anugerah karena kita memang tidak mungkin bisa menghapusnya, ibarat hutang sepuluh ribu talenta yang tidak mungkin dibayar oleh seorang hamba.

Oleh karena itu, Tuhan memanggil kita untuk menyatakan pengampunan kepada sesama. Tuhan Yesus mengingatkan bahwa pengampunan dari Tuhan berlaku ketika kita juga menyatakan pengampunan bagi sesama. Yusuf merupakan teladan nyata bagaimana sekalipun dia telah menerima banyak perlakuan buruk saudara-saudaranya, dia tidak menaruh dendam bahkan menghibur dan tetap memelihara saudara-saudaranya setelah ayah mereka meninggal.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.