Sebagai anak-anak Tuhan, kita semua mempunyai status yang begitu luar biasa di dalam hiudp kita di dunia ini, yaitu rekan sekerja Allah. Menjadi rekan-rekan sekerja Allah di dunia ini, sudah seharusnya kita bekerja bagi Dia. karna kita umat percaya telah diselamatkan melalui darah Kristus, sudah selayaknya kita mengucap syukur kepada Tuhan melalui apa yang kita miliki (tenaga, pikiran, dan materi).

Bukan untuk mencari keuntungan atas diri kita sendiri, tetapi semua untuk kemuliaan nama Tuhan. kita semua dipilih oleh Tuhan untuk bersama-sama mengusahakan keselamatan yang telah kita terima hingga akhirnya kita menerima keselamatan yang sempurna kelak.

Di dalam bacaan Injil Yohanes 1:43-51 adalah lanjutan dari proses pemilihan murid-murid Yesus yang pertama yaitu Andreas dan Petrus. Kemudian Yesus berangkat ke Galilea dan bertemu dengan Filipus dan berkata kepadanya:”ikutlah Aku”.(ay.43-44).Panggilan kepada Filipus disampaikan Yesus secara mendadak ketika itu.Dalam hal ini,Yesus menyatakan kekuasaan dan kedaulatanNya memilih para murid-muridNya.Seperti halnya perintah Yesus dalam Yohanes 15:16,”Bukan kamu yang memilih Aku, Tetapi Akulah yang memilih kamu”. Dengan demikian gereja sebagai orang percaya ,anggota jemaat, pengurus komisi, karyawan gereja, Majelis gereja hendaknya menghargai dan bertanggungjawab dalam tugas serta pekerjaannya dalam mewujudnyatakan kasih dan keselamatan Allah di dunia ini. Seperti yang dituliskan oleh Rasul Paulus untuk jemaat di kota Korintus, 1 Koritus 9:16-17 “Memberitakan injil adalah keharusan bagiku.Celakalah aku,jika aku tidak memberitakan injil….pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang di tanggungkan kepadaku.”

Dari proses pemilihan ini juga kita diingatkan bahwa Yesus memilih muridNya bukan berdasarkan kelebihan tapi berdasarkan kemauan, dan ketaatan para murid dalam mengikut Yesus. sejenak kita melihat pada masa perjanjian lama, dimana Allah memilih para Nabi (Musa, Yesaya, Yeremia) Musa tidak pandai bicara, berat mulut dan berat lidah, Yesaya merasa “Aku ini seorang yang najis bibir, dan Yeremia yang merasa Tak pandai bicara dan masih muda.

Ay.45-48, Setelah Filipus bertemu dengan Yesus, ia menemui Natanael dan menceritakan tentang Yesus adalah anak Yusuf dari Nasaret. Kemudian Natanael mengatakan;”mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret”? Pertanyaan Natanael, menunjukkan keraguan atau ketidakpercayaannya oleh karna status tempat tinggal dan keluarga/keturunan yang dipandang rendah dan tidak terhormat. Mengenal seseorang tentu melalui proses, mempercayai membutuhkan tanda bukti yang jelas dari perkatan, sikap dan perbuatan yang baik. Percaya kepada Yesus harus dengan dasar iman dan pengharapan yang teguh. “Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat” (Ibrani 11:1). Filipus mempertemukan Natanael dengan Yesus, pertemuan dengan Yesus merubah keraguan menjadi kepastian dan pertumbuhan iman yang kuat yang akhirnya membawa Natanael mau mengikut Yesus.

Saudara, Pangilan atau pemilihan murid bukan berdasarkan kelebihan tapi berdasarkan Kemauan dan kesetiaan dalam melakukan tugas panggilan Allah. kita sudah dipilih Tuhan maka marilah kita bekerja untuk Tuhan.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.