Renungan BHS Indonesia

(Yoh 14:15-21)
Saudara,
Kata kasih adalah kata yang tidak asing bagi para pengikut Kristus, karena diberbagai macam kegiatan gerejawi kita selalu diajarkan untuk berbuat kasih. Sudah menjadi semestinya orang Kristen melakukan kasih dan kasih tidak hanya sebatas pengajaran atau doktrin saja.

Di dalam menyatakan kasih tersebut kita harus berpedoman kepada gembala kita yang setia dan sejati, Yesus Kristus. Kita percaya bahwa tidak pernah sedikitpun terlintas dipikiran Tuhan Yesus membiarkan anak-anak-Nya terlantar atau bahkan sampai jatuh tergeletak.

Seperti di dalam bacaan Injil hari ini, ketika Tuhan Yesus hendak meninggalkan para muridNya untuk kembali kepada Bapa yang ada di Surga, Yesus tidak ingin para muridNya hidup di dalam kecemasan, kekhawatiran dan bahkan kehilangan arah ketika mereka ditinggalkan Yesus. Yesus memberikan penolong lain bagi para murid. Seperti yang Ia katakan di dalam Yohanes 14:16-18 Yesus mengatakan “Aku akan minta kepada Bapa, dan Ia akan memberikan kepadamu seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kamu selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran. Dunia tidak dapat menerima Dia, sebab dunia tidak melihat Dia dan tidak mengenal Dia. Tetapi kamu mengenal Dia, sebab Ia menyertai kamu dan akan diam di dalam kamu. Aku tidak akan meninggalkan kamu sebagai yatim piatu. Aku datang kembali kepadamu.”

Melalui perkataanNya itu, Yesus tidak membiarkan hidup para murid seperti halnya anak- anak yang terlantar dan tidak tahu arah serta tujuan karena ditinggalkan orang tuanya. Tentu yang dimaksud Yesus bukan orang tua secara biologis tetapi menggambarkan kedekatan hubungan orang tua dan anak-anaknya. Kasih Yesus selalu mengalir bagi para murid dan orang-orang yang dikasihi serta mengasihiNya.

Saudara, sampai saat ini Roh Kudus atau “Penolong lain” tetap ada bersama kita untuk menolong, menuntun, serta menguatkan selama kita hidup di dunia ini. Sang Penolong ini adalah bukti betapa kasih Tuhan Yesus tetap mengalir bagi anak-anakNya. Supaya kita tidak hidup dalam kekhawatiran, kecemasan, kehilangan arah dan tujuan. Ia terus mengalirkan kasihNya bagi kita, maukah kita meneruskan aliran kasihNya itu kepada orang-orang disekitar kita? Mari kita merenungkannya. Tuhan memberkati.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.