Renungan BHS Indonesia

Salah satu “buah” yang harus diupayakan di dalam kehidupan Kristiani yautu dapat menghasilkan kebaikan dalam kehidupan bersama. Orang Kristen dipilih oleh Tuhan Yesus untuk menjadi penjala manusia ditengah-tengah kehidupan. Kita tahu bahwa menjala manusia dijaman sekarang bukanlah suatu perkara yang mudah karena tantangan lebih kompleks dan bisa muncul dari dalam diri sendiri (faktor intern) dan dari luar (faktor ekstern) yang mengakibatkan orang Kristen malas dan bahkan takut untuk menjadi seorang penjala manusia.

Hal nyata yang bisa dilakukan oleh orang Kristen untuk menjala manusia adalah melalui perbuatan sehari-hari. Di dalam bacaan Injil Matius 4:13-16, Tuhan Yesus mengatakan kapada para murid “kamu adalah garam dunia dan kamu adalah terang dunia” perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus ini sangat sederhana dan lazim ditemui dan digunakan oleh konteks masyarakat Yahudi pada saat itu, sehingga memudahkan para murid untuk mencerna ajaran yang kleuar dari mulut Tuhan Yesus.

Seperti yang kita ketahui bersama, garam adalah suatu benda yang terasa asin yang dapat memberikan rasa kepada sesuatu yang lain semisal sayuran atau makanan dan masih banyak kegunaan positif lainnya. Sedangkan terang merupakan sesuatu yang bercahaya serta dapat menghalau kegelapan yang berada disekitarnya. Jadi, adanya garam dan terang itu berguna dan berfungsi positif untuk sesuatu yang berada diluar dirinya, dan bukan untuk dirinya sendiri.

Ketika Tuhan Yesus menghendaki para murid-Nya dan kita sebagai orang Kristen sebagai garam dan terang, itu artinya Tuhan Yesus menghendaki kita untuk berguna dan bermakna bagi seluruh ciptaan Tuhan. Terang yang dimiliki oleh para pengikut Kristus adalah terang yang positif dan bisa membantu orang lain yang sedang berada di dalam kesesatan karena hatinya yang penuh dengan kegelapan. Maka dari itu orang Kristen hadir sebagai penghalau kegelapan dengan cara melakukan perbuatan-perbuatan yang baik dengan tujuan memuliakan Bapa yang ada di sorga (16). Dari diri kita memuliakan Bapa di sorga dengan perbuatan baik dan orang lainpun juga dapat memuliakan Bapa yang disorga karena telah merasa disapa dan ditolong oleh perbuatan-perbuatan yang kita upayakan. Jika kita tidak bisa menjadi garam dan terang dunia atau menjadi berkat bagi orang lain, itu artinya kita belum berhasil menjalankan hidup kekristenan kita.

Mari melalui diri kita sebagai orang Kristen, kita menunjukkan kepada dunia bahwa anak-anak Kristus dapat menghadirkan damai sejahtera ditengah-tengah kehidupan bersama supaya kita dapat menerima janji Tuhan untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga!
Amin.

Untuk itu bagi komisi maupun Blok/Kelompok yang akan mengadakan kegiatan sesuai bidang Teologi bisa melibatkan Sdr. Igo Chrisna Putra (Hp : 0896.9240.1662). Adapun praktek kotbah yang dijadwalkan untuk mahasiswa tersebut sebagai berikut :
1. Hari, tanggal : Minggu, 18 Februari 2018
Waktu : 16.30 WIB
2. Hari, tanggal : Minggu, 25 Februari 2018
Waktu : 18.30 WIB
3. Hari, tanggal : Minggu, 4 Maret 2018
Waktu : 16.30 WIB
4. Hari, tanggal : Minggu, 11 Maret 2018
Waktu : 08.30 WIB

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.