Banyak orang Kristen yang menyibukan dirinya di dalam berbagai pelayanan. Paduan suara, kunjungan ke panti asuhan, bakti sosial ke desa dan sebagainya. Ada kepuasan tersendiri ketika semuanya bisa dilakukan. Seolah mereka telah menggenapi tujuan mereka menjadi orang Kristen. Tentu semua yang dilakukan adalah hal yang baik, namun kebaikan dari tindakan itu letaknya bukan pada kegiatannya namun kepada kasih di dalam hati yang menggerakkannya.

Dalam bacaan Injil Yohanes 15:9-17, Allah memilih manusia dengan maksud dan tujuan yang khusus. Tujuan Allah adalah supaya manusia menghasilkan buah dan buah itu tetap (Ay.16b). Buah yang dikehendaki oleh Allah adalah saling mengasihi (Ay.17). Karena hal ini telah dilakukan terlebih dahulu oleh Yesus. Yesus rela mati untuk menebus umat manusia (Ay.13). Yesus rela mengorbankan segala sesuatu termasuk nyawanya bagi manusia, bahkan Yesus tidak menyebut manusia sebagai hamba melainkan sahabat. Perbedaan hamba dan sahabat sangatlah jauh. Hamba tidak mengetahui apa yang dikehendaki oleh tuannya. Sedangkan sahabat mengerti apa yang dikehendaki oleh sahabatnya (Ay.15).

Saudara, Ketika kita dipilih oleh Allah artinya kita sudah mempunyai hubungan yang baik dan Allah benar-benar mengenal kita. Di dalam 1 Yohanes 5: 1-6, Hubungan antara manusia dengan Allah melalui pendekatan kepercayaan adalah inisiatif dari Allah sendiri. Keputusan manusia untuk menerima panggilan Allah juga merupakan bagian dari kekuatan Roh Kudus. Sangatlah jelas kemudian bahwa ketika manusia percaya kepada Tuhan, adalah merupakan bagian yang tak terpisahkan antara karya Allah dan tindakan manusia untuk menerimanya. Ungkapan “dilahirkan” dalam perikop ini memperjelas bahwa menjadi orang percaya berarti dipersilahkan masuk ke dalam relasi kasihnya Allah. Inilah yang mendorong orang-orang percaya untuk saling mengasihi dan melakukan perintah Allah. Seperti yang tertuang dalam ayat 2, penulis menghubungkan tiga hal sekaligus yakni mengasihi Allah, melakukan perintah Allah dan mengasihi sesamanya, yang ketiganya harus ada dalam hidup orang percaya.

Pertanyaan refleksi untuk kita semuanya, Sudahkah saudara mengasihi sesama? Ingat Allah memilih, menetapkan saudara untuk saling mengasihi. Mengasihi bukan dengan kata-kata tetapi dengan tindakan. Tindakan yang rela berkorban demi orang lain. Berkorban materi, perasaan, pikiran, tenaga, dls. Kiranya Roh Kudus memampukan saudara untuk saling mengasihi. Tuhan memberkati kita semua.
Amin.

Print Friendly, PDF & Email

Leave a Comment

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.